Perbedaan Pola Dressmaking dan Mayneke

Dalam dunia desain fashion, pola busana wanita memegang peranan yang sangat vital. Hal ini dikarenakan setiap hendak membuat busana, dibutuhkan pola busana wanita yang sesuai dengan desain fashion yang diinginkan. Dalam membuat pola menjahit baju dibutuhkan sebuah keterampilan khusus yang akan berpengaruh terhadap kualitas dan tingkat kenyamanan sebuah busana saat dikenakan. Setiap metode yang diterapkan dalam pola menjahit baju secara garis besar memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh sebab itulah pola menjahit baju harus disesuaikan dengan model baju yang diinginkan oleh konsumen. Pembuatan pola dengan metode Meyneke memiliki tingkat kenyamanan lebih tinggi dibandingkan dengan pembuatan pola sisitem Dressmaking dalam hal kriteria ketepatan ukuran. Namun pada kriteria hasil pengepasan (tampilan keseluruhan) pola menjahit baju dengan sistem Dressmaking memiliki tingkat kenyamanan lebih tinggi dibandingkan dengan pola sistem Meyneke. Untuk melihat cara pembuatan pola busana wanita selengkapnya, sahabat Fitinline bisa mengunjungi galeri video yang terdapat diwebsite kami. Semoga bermanfaat.

Desain Busana (Pemilihan Warna)

Diantara banyaknya unsur pendukung dalam desain baju, terdapat satu unsur yang memiliki pengaruh cukup besar dalam menentukan nilai dan keindahan sebuah busana. Unsur tersebut adalah unsur warna. Setiap warna yang digunakan dalam desain baju secara garis besar memberikan efek psikologis tertentu bagi manusia. Baik secara mental maupun emosional. Oleh sebab itu dalam mendesain baju atau busana seorang designer benar-benar dituntut untuk memahami segala unsur yang memiliki keterkaitan dengan desain, bukan hanya unsur warna tetapi juga unsur-unsur lainnya. Seseorang yang bersifat terbuka biasanya lebih banyak terpengaruh oleh warna dari pada bentuk desain baju. Beberapa warna yang mendominasi sifat tersebut diantaranya berupa warna-warna yang panas, terang, cerah, ceria, dan cemerlang. Sebaliknya orang yang memiliki sifat tertutup, lebih terpengaruh oleh bentuk desain baju dari pada warna, dan golongan warna yang disukai adalah warna-warna dingin dan kusam. Warna muda memberikan perasaan tenang, sunyi, lembut dan ringan. Dibandingkan dengan warna dingin, warna-warna panas yang digunakan untuk mendesain baju umumnya memiliki daya tarik yang jauh lebih tinggi.

Rahasia Pembuatan Batik Trusmi

Batik trusmi merupakan salah satu kain tradisional indonesia yang dibuat dengan teknik membatik tertentu. Berbeda dengan batik lain di Indonesia, batik Trusmi mempunyai warna dan keunikan tersendiri yang sulit ditiru oleh daerah lain, karena teknik membatik dan pewarnaannya sangat ditentukan oleh kadar dan pH air yang digunakan. Teknik membatik tidaklah semudah melukis di atas kanvas. Melukis kanvas dapat dengan mudah mengontrol warna yang dituangkan karena semua warna terlihat jelas dan dapat diganti dengan mudah jika warna tersebut tidak sesuai. Lain halnya dengan teknik membatik dan pewarnaan batik, seorang pengrajin batik harus mempunyai teknik tertentu untuk mengahasilkan warna batik dengan motif tertentu. Selain itu dalam teknik membatik feeling terhadap warna haruslah kuat karena warna batik secara garis besar dihasilkan dengan pencampuran zat kimia yang diproses air pada suhu tertentu, pengelorodan atau perebusan batik dan pemanasan dengan cahaya matahari.